Upaya untuk menyiapkan tenaga kesehatan yang bermutu dan berdaya saing nasional terus dilakukan oleh pihak institusi pendidikan kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari pada hari Kamis 19 Juli 2018 menyelenggarakan Seminar Nasional di Bidang Kesehatan yang bertempat di Ballroom Phinisi Grand Clarion Kendari.
Seminar tersebut mengangkat tema “Kita Tingkatkan Mutu Profesi di Bidang Kesehatan Regional Timur untuk Berdaya Saing Secara Nasional”. Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Halu Oleo, Dr. La Hamimu, S.Si., M.T yang membuka acara seminar memberikan apreasi kepada ketiga institusi kesehatan atas keberhasilan penyelenggaraan Seminar Nasional dan beliau mengharapkan kerjasama ini dapat diteruskan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya di wilayah Kota Kendari.
Seminar Nasional ini merupakan rangkaian acara dari Forum Ilmiah Asosiasi Institusi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) Regional Timur yang secara rutin dilaksanakan setiap tahunnya dan tahun ini Kota Kendari sebagai tuan rumah. Dr. Nani Yuniar, S.Sos., M. Kes selaku ketua panitia kegiatan mengemukakan bahwa jumlah peserta pada acara seminar sebanyak 350 orang terdiri dari mahasiswa baik dari jenjang S1 maupun S2, praktisi kesehatan, beberapa pimpinan universitas anggota AIPTKMI Regional Timur, dan tim peneliti.
Acara seminar nasional terbagi dalam dua sesi, sesi pertama acara seminar nasional yang diisi oleh 3 pemateri yakni Yahya Thamrin, S.KM., M.Kes M .OHS, Ph.D perwakilan dari anggota AIPTKMI Regional Timur yang membawakan materi “Workplace Emergencies and Evacuations”,
Ramadhan Tosepu, S.KM., M. Kes, Ph. D perwakilan dari anggota IAKMI yang membawakan materi “Urgensi Ujian Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI)”, dan Safiudin Alibas, S.P., M.E perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang membawakan materi “Isu Strategis Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara”. Sesi kedua dilanjutkan dengan presentasi dari peserta (oral presentation) yang diikuti oleh 52 orang yang berasal dari berbagai peneliti yang ada di Kota Kendari.