FKM UHO Melaksanakan Pembinaan Kegiatan Mahasiswa Melalui Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bersama ERT PT. Putra Perkasa Abadi (PPA) SITE MLP

Bencana adalah salah satu kejadian yang perlu ditangani oleh tim yang terlatih. Kondisi yang darurat seperti bencana alam, banjir, dan tsunami memerlukan penanganan darurat yang terencana. Indonesia terletak di Pacific Ring of Fire yaitu area dengan frekuensi aktifitas gempa yang tinggi sehingga memiliki potensi risiko tinggi untuk bencana alam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan dalam 200 tahun terakhir telah terjadi banyak bencana dan musibah dengan persentase sebagai berikut 31% berupa banjir, kebakaran sebesar 17%, kekeringan 13%, badai 12%, sisanya adalah bencana lainnya. Lebih dari 600.000 orang menjadi korban bencana di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga telah memprioritaskan pengendalian dan manajemen risiko bencana pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Pemerintah Indonesia telah meningkatkan kesadaran terhadap bencana berupa pencegahan, kesiagaan, dan penanggulangan bencana.

Bencana alam merupakan salah satu fenomena alam yang mengancam keberlangsungan hidup manusia. Dampak negatif yang ditimbulkan bisa berupa kerugian materi maupun non materi. Bencana yang terjadi karena adanya pengaruh lingkungan dan manusia bisa dicontohkan seperti banjir, tanah longsor, atau kebakaran, gagal teknologi, gagal modernisasi, konflik sosial antar kelompok dan teror. Adapun bencana alam yang terjadi secara alami dapat dicontohkan dengan gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, kemarau panjang dan angin topan.

Berdasarkan data yang dikemukakan oleh BMKG Sulawesi Tenggara diketahui bahwa sepanjang tahun 2019 Sulawesi Tenggara telah mengalami 185 gempa bumi dengan 35 gempa bumi terasa. Adapun titik yang paling sering mengalami gempa bumi di Sulawesi Tenggara adalah Kota Kendari (Harianto, 2019). Bahkan pada Bulan Maret 2022 Kota Kendari juga telah mengalami gempa bumi yang berulang. Gempa ini berkekuatan 5,2 M dengan kedalaman 10 km dimana salah satu wilayah terdampak adalah Kota Kendari (Wallansha, 2022). Melihat fenomena tersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO melalui Organisasi Mahasiswa GOHS (Generation of Occupatinal Health and  Safety) yang diketuai oleh Ridman dibawah binaan Ibu Arum Dian Pratiwi, SKM, M.Sc terpanggil untuk melakukan Pelatihan Tanggap Darurat. Berkat dukungan dari FKM UHO melalui Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Alumni dan juga dukungan dan bantuan dari ERT (Emergency Response Team) PT. PPA site MLP maka kegiatan ini dapat terlaksana.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 September 2022 yang dibuka oleh Ibu Dr. Nani Yuniar, S.Sos, M.Si selaku Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Kegiatan ini diikuti oleh 52 mahasiswa Konsentrasi K3 Prodi Kesehatan Masyarakat FKM UHO dan 2 mahasiswa undangan dari Prodi Kesmas ITK Avicenna. Pemateri kegiatan ini adalah dari ERT PT. PPA site MLP yang terdiri atas Bapak Agus Amirudin, Bapak Rahmad Destianto N., Bapak Nicco Candra Kelana, Syahrul Sumarre, Muh. Ismail, Rizqi Aulia Imtihan. Materi yang dibawakan oleh ERT PT. PPA site MLP adalah Medical First Responder (MFR), Perdarahan & Fraktur, serta APAR dan Fire Resque. Bukan hanya materi, namum peserta pelatihan juga dapat melakukan praktik/latihan terhadap setiap materi tersebut.

Dalam kegiatan ini peserta pelatihan dilatih bagaimana cara mengangkat korban, bagaimana memberikan CPR, bagaimana memberikan bantuan jika terjadi perdarahan dan fraktur. Peserta juga dilatih bagaimana menggunakan APAR dan bagaimana memadamkan api dengan fireblanket sederhana. Berbagai peralatan dan bahan agar terlaksananya kegiatan ini bersumber dari ERT PT. PPA site MLP dan juga GOHS FKM UHO. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada pihak fakultas yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya juga kami sampaikan kepada pihak ERT PT. PPA site MLP yang telah memberikan ilmu serta menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat ini.