Kelor! Pohon Ajaib Pilihan Ibu Milenial

*Hartati Bahar, SKM, M.Kes (Staf Pengajar Bagian Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo)

 

Kehidupan bermula di 1000 hari kehidupan seorang anak, soal kecukupan gizi di awal kehidupan ini sering sekali menjadi masalah bagi orang tua, si kecil yang susah makan membuat orang tua cemas, berat badan anak stagnant ibu jadi khawatir. Masa balita masa emas pertumbuhan, semua ibu pasti menginginkan balitanya terpenuhi kecukupan gizinya.

Kekhawatiran ibu ini bisa karena banyak hal misalnya makanan utama si kecil tidak pernah habis, atau makan sedikit dan bersisa, malas makan bahkan seringkali seorang ibu merasa anaknya banyak makan tapi kok badannya masih kecil dan kurus! Kondisi ini bisa saja diartikan anak belum terpenuhi zat gizi sesuai kebutuhannya. Si kecil pasti butuh makanan selingan, jika dibiarkan masa-masa emas pertumbuhan balita hilang dan berujung pada kurang gizi, kemampuan kognitif dan performance anak-anak bisa menurun. Belum lagi ancaman penyakit infeksi sangat rentan untuk balita-balita yang kurang gizi.

Bingung dengan makanan selingan apa yang baik buat si kecil? Yuk manfaatkan tanaman lokal bernilai gizi tinggi, kelor (Moringa Oleifera) harganya sangat murah dengan zat gizi melimpah. Moringa oleifera pohon ajaib ini tumbuh subur di kampung kita. Kelor selama ini dikonsumsi biasanya dalam bentuk sayuran untuk pelengkap menu makanan utama, sayang sekali anak kecil biasanya malas mengkonsumsi sayuran, lebih menyukai jajanan ketimbang menu utama buatan bunda.

Kelor dengan tampilan imutnya menyimpan nutrisi yang menakjubkan, 4 kali kandungan kalsium dalam susu, 4 kali kandungan vitamin A wortel, 7 kali vitamin C jeruk, 4 kali kalsium susu, 50 kali kandungan vitamin B3 kacang, 36 kali kandungan magnesium telur, 25 kali kandungan zat besi dalam bayam dan 4 kali potassium pisang. Kelor juga mengandung 18 dari 20 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, 4 diantaranya termasuk asam amino essensial. Luar biasa, kelor pohon ajaib!! Vitamin dan mineralnya jauh lebih unggul dibanding sayuran lain. Apalagi didaerah kita ini (sultra, red) tanaman kelor dijadikan pagar dirumah-rumah penduduk sayangnya kelor hanya dikenal sebagai sayur tanpa di modifikasi sebagai jenis makanan lain.
.
Sebuah penelitian yang berjudul nutritional and clinical rehabilitation of severely malnourished children with moringa oleifera lam. Leaf powder in ouagadougou (Burkina Faso) menunjukkan terjadi peningkatan yang significant pada kelompok yang menerima suplemen kelor rata-rata peningkatan berat badannya lebih tinggi (8,9±4,3 gr per kg per hari) dibanding kelompok kontrol yang tidak menerima suplemen kelor(5,7±2,72 gr per kg per hari). Jadi mari kita manfaatkan pohon ajaib ini sebagai sayuran juga cemilan sebagai salah satu pilihan pencegahan kekurangan gizi pada balita

Well, ketika ingin mengkreasikan makanan selingan ada banyak pilihan untuk jenis makanan selingan ini, membuat kue, biskuit, kerupuk, perkedel dan aneka cemilan lain pastikan kelor ada di pilihan-pilihan itu, makanan cemilan dengan mengkombinasikan kelor menjadi salah satu pilihannya, dengan bahan yang sangat sederhana, murah, dan mudah didapat, kelor bisa menjadi pilihan untuk campuran penganan buah hati bunda, campurkan kelor untuk resep-resep yang bunda buatkan untuk cemilan si kecil. Aman dari zat berbahaya dan tentu bernilai gizi tinggi. Yuk hayuukk, jangan lewatkan kelor jadi tambahan nutrisi buah hati bunda. Kelor pohon kehidupan tumbuh subur disekitar kita, sayang kan jika tidak di manfaatkan? Kelor ! Pohon ajaib Pilihan ibu Generasi Milenial.

*Selamat Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2020